Klasifikasi Mata Uang US Dollar (USD)

Klasifikasi mata uang moneter, Pada posting kali ini Saya mulai dari mata uang referensi di dunia, dolar Amerika Serikat.
Dolar AS (USD) adalah mata uang paling banyak diperdagangkan, dan terlibat dalam sekitar 40 sampai 45% dari semua perdagangan di pasar Forex. Saat ini perdagangan mata uang yang paling populer adalah pertukaran antara USD dan Euro (EUR), mewakili 30% dari perdagangan di pasar mata uang, sedangkan di tempat kedua dengan 20% adalah US dolar / yen Jepang (JPY).
Dengan adanya perdagangan derivatif dalam dolar AS masih yang paling dominan.

Pada bagian, meluasnya penggunaan dolar mencerminkan peran penting pada tingkat internasional:

• Dolar AS sebagai mata uang "investasi" di kebanyakan pasar modal.
• Dolar AS sebagai mata uang "cadangan" di  kebanyakan  pasar komoditas internasional.
• Dolar AS sebagai mata uang "Penagihan" di  kebanyakan  kontrak-kontrak.
• Dolar AS sebagai mata uang "Intervensi" yang digunakan oleh otoritas moneter dalam operasi pasar untuk mempengaruhi nilai tukar mereka.

Selain itu, menyebarnya perdagangan  dolar telah memperkuat perannya dalam perdagangan internasional dan keuangan.

Contoh  Daftar mata uang yang diperdagangkan  (April 2004) - Sumber: Bank for International Settlements (BIS)

Mata uang	persentase %
USD - Dollar amerika	88.7
EUR - Euro eropa	37.2
JPY - Yen Jepang	20.3
GBP - Poundsterling Inggris	16.9
CHF - Franc Swiss	6.1
AUD - Dollar Australia	5.5
CAD - Dollar Canada	4.2
NZD - Dollar New Zealand	1.0
Mata Uang Lain	20.1
TOTAL	200%

Seperti Contoh di atas dapat dilihat, jumlah total dari tabel adalah 200%, seperti dalam bursa Mata uang yang digunakan adalah tentu saja dua pasang mata uang (pair).

Forex trading adalah untuk mengetahui dan mempertimbangkan angka-angka ini, dan bagaimana likuiditas mata uang secara drastis dapat mempengaruhi harga setiap saat. Dengan kata lain, mata uang kurang likuid cenderung osilasi lebih teratur dari harga, dan ini menghasilkan biaya yang lebih tinggi dari perdagangan, sebagai broker dan pelaku pasar harus mengkompensasi kekurangan likuiditas yang menyebar lebih luas.